Tahap
respirasi
1. Glikolisis
2. Siklus Krebs (TCA Cycle)
3.
Sistem
sitokhrom
1. Glikolisis
• Glikolisis
merupakan tahap pertama dalam reaksi respirasi. Tahap ini berlangsung di
dalam sitoplasma sel. Molekul Gukosa (6-karbon) dipecah menjadi 2 buah senyawa asam
3-karbon yaitu asam piruvat. Dari
setiap pemecahan satu ikatan karbon-karbon, dihasilkan energi metabolik. Apabila tidak ada oksigen,
asam piruvat mengalami reaksi anaerob (fermentasi). Apabila terdapat
oksigen yang cukup, asam piruvat bergerak ke dalam mitokondria masuk ke dalam
Siklus Krebs
•
Occurs in all living organisms
•
Only stage which can occur without oxygen
•
Oldest stage of respiration
•
operated for billions of years in anaerobic
organisms
•
Converts glucose to 2 pyruvates in cytosol
•
with O2 goes on to TCA cycle
•
without O2
pyruvate is converted to lactate or ethanol (fermentation)
•
Yields 2ATP/mole glucose in the absence of O2
Fermentasi Anaerob
• Fermentasi
anaerob berlangsung di dalam sitosol sitoplasma, dan hanya terjadi apabila
tidak ada oksigen. Asam piruvat hasil dari glikolisis dipecah menjadi
etanol (senyawa dengan 2 atom C) dan CO2 ; pemecahan ini terjadi
untuk setiap asam piruvat yang dihasilkan dari reaksi glikolisis.
• ATP
dihasilkan dari setiap pemecahan ikatan karbon-karbon. Meskipun demikian, masih
tersisa satu ikatan karbon-karbon dalam ethanol yang tidak dipecah, sehingga
fermentasi anaerob menghasilkan respirasi yang tidak lengkap dari sebuahmolekul
glukosa. Reaksi ini menghasilkan energi yang hanya cukup untuk kehidupan
mikroorganisme; sedangkan tanaman tingkat tinggi dan hewan akan mati apabila
melakukan respirasi anaerob dalam waktu yang lama.
2.
Siklus Krebs (TCA Cycle)
Siklus Krebs terjadi apabila ada
oksigen dan berlangsung di dalam matriks mitokondria. Asam piruvat dari
reaksi glikolisis kehilangan CO2,kemudian bereaksi dengan senyawa dengan 4-karbon (asam oksalo asetat)
membentuk senyawa dengan 6-karbon (asam
sitrat). Asam sitrat mengalami pemecahan menjadi senyawa asam dengan
5-karbon , kemudian menjadi senyawa asam dengan 4-karbon , megalami pemecahan
ikatan karbon-karbon , melepaskan CO2 dan menhasilkan energi
metabolik (ATP, NADH dan FADH2) untuk setiap pemecahan. Senyawa asam
dengan 4-karbon acid dibentuk kembali,
dan siklus berlansung kembali. Siklus berjalan 2 kali untuk setiap 1
molekul glukosa (satu siklus untuk setiap 1 molelul asam piruvat yang
dihasilkan dari proses glikolisis).
3. Sistem Sitokrom
Bentuk energi metabolik yang paling
berguna bagi tanaman adalah ATP. Berbagai macam energi metabolik yang
dihasilkan melalui Glikolisis dan siklus Krebs bergerak menuju membran dalam
mitokondria. Di dalam membran mitokondria berlangsung rantai transpor
elektron yang disebut sistem sitokrom, yang sangat mirip dengan rantai transpor
elektron pada Fotosintesis. Senyawa energi metabolik (NADH and FADH2)
menyumbangkan elektronnya pada “electron transport carriers” dalam rantai
transpor elektron, dihasilkan gradien
energi, dan enzim pengahsil ATP (ATPase) . Oksigen berperan sebagai
penangkap elektron terakhir dan bereaksi dengan ion H+ untuk
menghasilkan air.
Secara Keseluruhan
Sekarang tanaman telah mengkonversi
seluruh energi yang tersimpan dalam ikatan karbon-karbon dari glukosa kembali
menjadi berbagai senyawa energi metabolik yang diperlukan untuk metabolisme. Tanaman dapat menggunaan NADH atau FADH2
baik secara langsung atau diubah dahulu menjadi ATP untuk keperluan
metabolisme. Ingat, bentuk energi metabolik ini tidak mudah untuk
disimpan atau di angkut, sehingga respirasi harus berlangsung di setiap sel dan
harus berlangsung pada saat yang tepat yaitu pada saat energi metabolik
diperlukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar